1. Pengertian Bahasa
Terdapat banyak definisi yang dibuat oleh para ahli tentang bahasa, tergantung penekanannya. Tetapi dari yang banyak itu dapat dirumuskan bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang arbitrer yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Ronald Wardhaugh mendefinisikan bahasa sebagai “a system of arbitrary vocal symbols used for human communication”. Defenisi tersebut menekankan bahwa pada intinya bahasa adalah ucapan, bukan tulisan, yang menggabungkan antara bunyi dan makna. Tidak ada kaitan antara lambang, bunyi dan makna. Itu yang dimaksud dengan arbitrer, sebagai salah satu sifat bahasa.
Definisi lain tentang bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang berkembang berdasarkan suatu aturan yang disepakati oleh pemakainya. Setiap lambang bahasa memiliki makna atau konsep. Karena setiap lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan suatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna. Misalnya, lambang bahasa yang berbunyi “kursi” mengandung konsep atau makna ‘sesuatu yang dipakai sebagai tempat duduk”. Kata “manusia” atau “human” wajib disebut dalam definisi bahasa, karena hanya manusia yang bisa berbahasa.
Karena sifat arbitrernya, maka setiap kelompok masyarakat bisa membuat kata atau simbol sendiri sesuai kesepatakan mereka masing-masing. Itu pula sebabnya setiap kelompok masyarakat, suku atau bangsa memiliki bahasa mereka sendiri sehingga kehidupan ini menjadi demikian indah. Suku Jawa dengan bahasa Jawanya, suku Bali dengan bahasa Balinya, demikian pula bangsa Arab dengan bahasa Arabnya, bangsa Inggris dengan bahasa Inggrisnya, dan seterusnya. Bisa dibayangkan apa yang terjadi andai saja semua manusia di muka bumi hanya memiliki satu bahasa. Keanekaragaman bahasa ternyata telah memperkaya khasanah kehidupan manusia. Diperkirakan saat ini di dunia terdapat 6912 bahasa. Ada kecenderungan dari waktu ke waktu jumlahnya semakin berkurang, karena banyak bahasa yang mati alias tidak ada penuturnya.
Sedangkan menurut definisi yang lain yaitu suatu bentuk komunikasi, baik lisan, tertulis, maupun isyarat yang didasarkan pada sebuah sistem simbol.
2. Ruang Lingkup Keterampilan Berbahasa
• Menyimak
Menyimak berbeda dengan mendengar, mendengar hanya menerima informasi yang diperdengarkan saja tanpa melalui penyerapan dan pemilihan informasi dalam kinerja otak sehingga hanya tersimpan dalam short term memory(ingatan jangka pendek). Mendengar identik dengan masuk telinga kanan keluar telinga kiri,sedangkan menyimak adanya sebuah proses penyerapan dan pemilihan informasi dalam otak sehingga disimpan dalam long term memory(ingatan jangka panjang), di sinilah kinerja otak berkerja dan berkembang dengan baik.
• Berbicara
Keterampilan berbicara merupakan salah satu komponen dalm pembelajaran bahasa Indonesia yang harus dimiliki oleh pendidik dan peserta didik di sekolah. Terampil berbicara menuntut siswa untuk dapat berkomunikasi dengan siswa lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh Supriyadi (2005:179) bahwa sebagian besar siswa belum lancar berbicara dalam bahasa Indonesia. Siswa yang belum lancar berbicara tersebut dapat disertai dengan sikap siswa yang pasif, malas berbicara, sehingga merasa takut salah dan malu, atau bahkan kurang berminat untuk berlatih berbicara di depan kelas.
Guru harus mampu menumbuhkan minat berbicara para siswa ketika di dalam kelas. Ajaklah mereka untuk mempraktikkan teks pidato, puisi, berdrama, dsb. Sehingga mereka bisa mengalami.
• Membaca
Membaca memiliki pengaruh terhadap perkembangan hidup kita, namun banyaknya koleksi buku bukan berarti ia gemar membaca. Kegemaran membaca akan tampak apabila seseorang mampu mengemukakan berbagai pengetahuan, gagasan, dan ide-ide kreatifnya.
• Menulis
Orang yang gemar, pandai, dan telah menulis berarti ia telah mencoba mengaktifkan indera yang ada pada dirinya melalui apa yang ia lihat, dengar, rasakan, cium, dan raba kemudian teraplikasikan ke dalam rangkaian kata dan bahasa.
Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, namun menulislah hal yang paling utama. Perbedaan utama antara menulis dan berbicara, yaitu orang yang menulis lebih berani daripada orang yang banyak berbicara tanpa memiliki makna dan tujuan. Orang yang hanya pandai berbicara belum tentu pandai menulis, ia lebih mengandalkan daya orasi daripada literasi.
3. Pengertian Perkembangan bahasa
Perkembangan Bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat komunikasi baik secara lisan maupun tertulis dan isyarat – isyarat.
4. Faktor – Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Bahasa
• Umur Anak
• Kondisi Lingkungan
• Kecerdasan Anak
• Status Sosial Ekonomi Keluarga
• Kondisi Fisik
5. Pengaruh Kemampuan Bahasa Terhadap Kemampuan Berfikir
Usia 1,5 tahun, anak bisa menyusun pendapat positif.
Usia 2,6 tahun, anak bisa menyusunpendapat positif dan negatif.
Pada usia selanjutnya anak dapat menyusun pendapat : kritikan, keraguan, dan menarik kesimpulan
6. Fungsi Bahasa Bagi Manusia menurut Heyster
Bahasa sebagai alat pernyataan isi jiwa.
Bahasa sebagai perasaan yang memengaruhi orang lain.
Bahasa sebagai alat untuk menyampaikan pendapat
7. Perolehan Bahasa Anak Menurut Chaer dan Agustina
• Bahasa Ibu ( Satu sistem linguistik yang pertama kali dipelajari secara alamiah dari ibu atau keluarga yang memelihara seorang anak )
• Bahasa kedua ( bahasa asing yang bukan dari ibu, semisal bahasa asing )
8. Tugas yang diperhatikan dalam Perkembangan bahasa menurut GUNARSA
Pemahaman ( Kemampuan memahami makna ucapan orang lain ).
PengembanganPembendaharaan kata.
Penyusunan kata – kata menjadi kalimat.
Ucapan ( hasil belajar melalui imitasi terhadap suara – suara yang didengar oleh anak dari orang lain )
9. Tipe Perkembangan Bahasa Anak menurut Yusuf
Ego Sentric Speech : Perkembangan bahasa anak yang terjadi ketika anak berbicara pada dirinya sendiri.
Socialied Speech : Perkembangan bahasa anak yang terjadi ketika berlangsung kontak antara anak dengan temannya atau dengan lingkungannya
10. Masa Sicialied Speech
• Adapted Information
• Critism
• Comand, Request, Threat
• Question
• Answer
11. Perkembanga Bahasa bayi menurut MUBIN
a. 4 minggu : Tangisan ketidak senangan
b. 12 minggu : mendengar bunyi vocal
c. 20 minggu : Menyatakan ocehan pertama
d. 6 bulan : memperlihatkan ocehan yang lebih baik
e. 12 bulan : Ocehan meliputi nyanyian atau intonasi bahasa
12. Masa Perkembangan berbahasa bagi anak
• Masa pertama ( usia 1-1,6 tahun )
• Masa kedua ( Usia 1,6 – 2 tahun )
• Masa ketiga ( 2 – 2,6 tahun )
• Masa keempat ( 2,6 tahun – Seterusnya )