HAKIKAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
1. Definisi
a. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan
fisik secara kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur
biologis. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil proses
pematangan fungsi dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan dapat pula
diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau
keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif berkesinambungan.
Hasil pertumbuhan antara lain
bertambahnya ukuran kuantitatif badan anak, seperti berat, panjang, dan kekuatannya.
Begitu pula pertumbuhan akan mencakup perubahan yang semakin sempurna pada
sistem jaringan saraf dan perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya. Dengan
demikian, pertumbuhan dapat diartikan sebagai proses perubahan dan pematangan
fisik.
Pertumbuhan jasmani berakar pada organisme
yang selalu berproses untuk menjadi besar. Pertumbuhan jasmaniah ini dapat
diteliti dengan mengukur berat, panjang, dan lingkaran seperti lingkar kepala,
lingkar dada, lingkar pinggul, lingkar lengan dan lain-lain. Dalam
pertumbuhannya, setiap bagian tubuh mempunyai perbedaan tempo kecepatan.
Misalnya, pertumbuhan alat kelamin berlangsung paling lambat pada masa
anak-anak tetapi mengalami percepatan pada masa pubertas. Sebaliknya,
pertumbuhan susunan saraf pusat berlangsung pada akhir masa anak-anak dan
berhenti pada masa pubertas.
Perbedaan kecepatan masing-masing
bagian tubuh mengakibatkan adanya perbedaan keseluruhan proporsi tubuh dan juga
menimbukan perbedaan dalam fungsinya.
b. Perkembangan
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner(1957) bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayata totalitas itu lambant laun bagian- bagiannya akan menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner(1957) bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayata totalitas itu lambant laun bagian- bagiannya akan menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
Menurut Werner (1957) perkembangan sesuai dengan prinsip orthogenetis,
yaitu perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi
sampai pada keadaan diferensiasi, arikulasi, dan integrasi meningkat secara
bertahap. Proses diferensiasi itu bersifat totalitas pada diri anak. Bahwa
bagian-bagian penghayatan totalitas itu lambat laun semakin nyata dan bertambah
jelas dalam kerangka keseluruhan.
Merupakan suatu deretan
perubahan-perubahan yang tersusun dan berarti, yg berlangsung pada individu
dalam jangka waktu tertentu. Lebih
menujuk pada kemajuan mental/perkembangan rohani yg melaju terus sampai akhir
hayat. Merupakan proses yang sifatnya menyeluruh/holistic mencakup proses
biologis, kognitif, dan psikososial.
c. Pertumbuhan
dan Perkembangan menurut para ahli.
Pendapat para ahli biologi tentang arti pertumbuhan dan perkembangan pernah dirangkumkan oleh Drs. H. M. Arifin, M. Ed. bahwa pertumbuhan diartikan sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagiannya. Sedangakn perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk bagian tubuh dan integrasi pelbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung. Intinya bahwa pertumbuhan dapat diukur sedangkan perkembangan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya. Perkembangan dan pertumbuan selalu seiring dan sejalah jadi keduanya merupakan satu kesatuan
Pendapat para ahli biologi tentang arti pertumbuhan dan perkembangan pernah dirangkumkan oleh Drs. H. M. Arifin, M. Ed. bahwa pertumbuhan diartikan sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagiannya. Sedangakn perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk bagian tubuh dan integrasi pelbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung. Intinya bahwa pertumbuhan dapat diukur sedangkan perkembangan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya. Perkembangan dan pertumbuan selalu seiring dan sejalah jadi keduanya merupakan satu kesatuan
Dengan mengkaji tentang
Pertumbuhan dan Perkembangan maka
Pertumbuhan bisa didefinisikan sebagai proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinyu serta berlangsung dalam waktu periode tertentu. Sebagai hasil dari bertumbuhnya ukuran tubuh (fisik), kekuatan otot dan tulang manusia,organ tubuh menjadi lebih sempurna. Sedangkan, perkembangan lebih mengacu pada perubahan karakteristik dari gejala-gejala psikologis ke arah yang lebih maju. Perkembangan merupakan suatu proses perubahan yang bersifat Progressif, dan menyebabkan tercapainya kemampuan dan karakteristik psikis yang baru. Perkembangan akan mencapai suatu kematangan. (Berk, 1989)
Perkembangan berkaitan erat dengan pertumbuhan, maka pada saatnya, anak akan mencapai Kematangan (mature). Pertumbuhan menunjukkan perubahan biologis yang bersifat kuantitatif. Sedangkan kematangan itu sendiri meunjukkan perubahan biologis yang bersifat kulitatif.
Pertumbuhan dan kematangan merupakan proses yang saling berkaitandan keduanya merupakan perubahan yang berasal dari dalam diri anak yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Hal tersebut dapat dipercepat dengan adanya rangsangan-rangsangan dari lingkungan, dalam batas-batas tertentu.
Perkembangan itu sendiri dapat dicapai karena adanya proses belajar dan proses belajar itu sendiri hanya bisa berhasil jika ada kematangan.
Dengan mempelajari perkembangan peserta didik kita memperoleh beberapa keuntungan:
1. mempunyai ekspektasi yang nyata tentang anak dan remaja
2. pengetahuun tentang psikologi perkembangan anak membantu kita untuk merespons sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu dari anak
3. pengetahuan tentang perkembangan anak akan membantu mengenali berbagai penyimpangan dari perkembangan yang normal
4. perkembangan anak akan membantu memahami diri sendiri.
Pertumbuhan bisa didefinisikan sebagai proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinyu serta berlangsung dalam waktu periode tertentu. Sebagai hasil dari bertumbuhnya ukuran tubuh (fisik), kekuatan otot dan tulang manusia,organ tubuh menjadi lebih sempurna. Sedangkan, perkembangan lebih mengacu pada perubahan karakteristik dari gejala-gejala psikologis ke arah yang lebih maju. Perkembangan merupakan suatu proses perubahan yang bersifat Progressif, dan menyebabkan tercapainya kemampuan dan karakteristik psikis yang baru. Perkembangan akan mencapai suatu kematangan. (Berk, 1989)
Perkembangan berkaitan erat dengan pertumbuhan, maka pada saatnya, anak akan mencapai Kematangan (mature). Pertumbuhan menunjukkan perubahan biologis yang bersifat kuantitatif. Sedangkan kematangan itu sendiri meunjukkan perubahan biologis yang bersifat kulitatif.
Pertumbuhan dan kematangan merupakan proses yang saling berkaitandan keduanya merupakan perubahan yang berasal dari dalam diri anak yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Hal tersebut dapat dipercepat dengan adanya rangsangan-rangsangan dari lingkungan, dalam batas-batas tertentu.
Perkembangan itu sendiri dapat dicapai karena adanya proses belajar dan proses belajar itu sendiri hanya bisa berhasil jika ada kematangan.
Dengan mempelajari perkembangan peserta didik kita memperoleh beberapa keuntungan:
1. mempunyai ekspektasi yang nyata tentang anak dan remaja
2. pengetahuun tentang psikologi perkembangan anak membantu kita untuk merespons sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu dari anak
3. pengetahuan tentang perkembangan anak akan membantu mengenali berbagai penyimpangan dari perkembangan yang normal
4. perkembangan anak akan membantu memahami diri sendiri.
Ø . Pengertian Perkembangan vs Pertumbuhan
Santrock Yussen (1992) mengatakan bahwa perkembangan
merupakan pola perkembangan individu yang berawal pada masa konsepsi dan terus
berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi. Pendapat ini sangat tepat
untuk menjelaskan pengertian perkembangan. Manusia berkembang tidak hanya dari
masa kelahiran saja tetapi dari masa konsepsi manusia sudah mulai berkembang.
Masa konsepsi mempunyai arti waktu dimana sel telur (ovum) bertemu sperma. Pada
saat itu pula manusia berkembang hingga mempunyai bagian-bagian tubuh yang
lengkap. Perkembangan manusia akan terus berlanjut sampai saat pengambilan ruh
tiba. Semua makhluk Tuhan tidak akan tahu kapan perkembangan dalam dirinya itu
terhenti. Menurut E.B
Hurlock perkembangan bersifat kualitatif dan kuantitatif, artinya proses
perkembangan ada yang dapat diukur dan adapula yang tidak dapat diukur.
Misalnya perkembangan otak manusia tidak dapat kita lihat proses
perkembangannya, yang kita lihat adalah gejala-gejalanya. Demikian pengertian
dari perkembangan itu sendiri.
Selanjutnya
pengertian pertumbuhan menurut Drs. H. M. Arifin, M.Ed, pertumbuhan merupakan
suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif serta
bagian-bagiannya. Dalam pengertian tersebut dapat kita ambil gagasan bahwa
manusia dikatakan mengalami pertumbuhan jika dalam dirinya terjadi penambahan
fisik, misalnya bertambah tingginya tubuh individu, penambahan berat badan dan
ukuran bentuk dari bagian-bagian tubuh individu. Hal ini menandakan bahwa
pertumbuhan bersifat kuantitatif.
Sekarang kita tahu perbedaan
perkembangan dan pertumbuhan, dimana keduanya merupakan bentuk perubahan dalam
diri individu. Dalam pengertian yang kita kemukakan di
depan perkembangan manusia bersifat kualitatif. Intinya bahwa pengertian
pertumbuhan dapat mencakup pengertian perkembangan, namun pengertian
perkembangan tidak semuanya diartikan dalam petumbuhan.
Ø .
Anak Sebagai Suatu Totalitas
Kata “Totalitas” berarti menyeluruh.
Dalam hal ini dikatakan bahwa “anak sebagai totalitas” mempunyai arti anak
adalah makhluk hidup yang merupakan satu kesatuan dari keseluruhan aspek yang
terdapat dalam dirinya (menurut Prof. Dr. Conny R.S). Maksud dari pendapat
tersebut adalah adanya hubungan erat dan keterkaitan antar seluruh aspek dalam
diri seorang anak dimisalkan dalam kehidupan sehari-hari pada saat anak
menangis maka nanti wajahnya akan berubah menjadi warna kemerah-merahan. Dari
contoh tersebut telah terbukti ada saling keterkaitan antara aspek menangis
dengan berubahnya raut wajah sang anak. Hal ini membuktikan bahwa pendapat dari
Prof. Dr. Conny R.S sesuai dalam mengartikan anak sebagai “totalitas”.
Ø . Perkembangan
Sebagai Proses Holistik dari Aspek Biologis, Kognitif dan Psikososial.
Maksud dari proses holistik adalah suatu
proses yang menyeluruh. Sehingga perkembangan sebagai proses holistik mempunyai
arti bahwa tidak hanya aspek tertentu saja yang terlibat dalam perkembangan,
namun keseluruhan aspek yang terjalin satu sama lain juga ikut dilibatkan.
Dalam buku yang dikarang oleh Santrock
dan Yussen, 1992 dikatakan bahwa perkembangan dikeloompokkan dalam tiga domain
yaitu proses biologis, kognitif dan psikososial. Ketiga proses ini memiliki
keterkaitan satu sama lain. Dari katanya saja kita sudah bisa menebak arti dari
masing-masing proses tersebut.
Ø Proses biologis
mempunyai arti perubahan-perubahan yang terjadi dalam tubuh individu.
Ø Proses kognitif
maksudnya adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada kemampuan diri individu
dalam berbagai aspek.
Ø Proses psikososial
mencakup perubahan-perubahan dalam berbagai aspek yang berhubungan dengan orang
lain.
Ketiga proses diatas mempunyai hubungan
yang erat.. Misalnya seorang anak yang mempunyai penyakit Folio, ia sulit untuk
berjalan, dan akhirnya ia merendahkan dirinya saat melihat teman-temannya bisa
berlari. Dari contoh tersebut adanya keterkaitan antara proses biologis,
kognitif dan psikososial. Pemberian motivasi anak pada usia dini sangat
diperlukan sekali agar saat proses psikososialnya nanti tidak ada hal yang
tidak kita inginkan dalam diri anak.
Ø .
Kematangan vs Pengalaman dalam Perkembangan Anak
Inilah
“kematangan dan pengalaman” berhubungan dengan perkembangan anak. Menurut
Santrock dan Yussen, kematangan dapat diartikan urutan perubahan yang dialami
individu yang teratur yang ditentukan oleh rancangan genetiknya. Dari pendapat
tersebut dapat dikatakan kematangan itu merupakan pembawaan. Sedangkan
pengalaman adalah sesuatu yang dilihat, dilakukan, dan dialami dalam
lingkungan.
Sebagian
pendapat dari para ahli mengemukakan bahwa pengalaman dalam suatu lingkungan
sangat mempengaruhi perkembangan anak. Namun sebenarnya antara kematangan dan
pengalaman, kedua-duanya mempunyai peran penting dalam perkembangan anak, tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Misalkan di sini adalah seorang anak yang
sulit sekali untuk menangkap materi pelajaran di sekolah, maka cara
penganalisiannya dengan kita mencari terlebih dahulu hal-hal yang menyebabkan
otaknya sulit menangkap materi. Bila hal yang mempengaruhinya adalah faktor
lingkungan anak, maka akan beda cara penyelesaian masalah ini dengan yang
disebabkan oleh faktor generik (pembawaan).
Ø . Kontinuitas dan Diskontinuitas
Kontinuitas
dan diskontinuitas merupakan kata yang berlawanan arti. Kontinuitas berarti
kesinambungan (continuity) sedangkan diskontinuitas berarti tidak kesinambungan
(discontuinity). Dari kedua arti tersebut akan tergambar dalam pikiran kita
pengertian kontinuitas dan diskontinuitas dalam perkembangan. Sebagian para
ahli yang menekankan segi kesinambungan mempunyai arti bahwa perkembangan itu
merupakan perubahan komulatif yang berlangsung secara bertahap dari masa
konsepsi hingga meninggal dunia. Dimisalkan disini adalah seorang anak yang
mulanya hanya bisa mengucapkan satu kata, dua kata dan seterusnya hingga ia
bisa berbicara dengan baik dan pelafalan yang benar.
Sedangkan para
ahli yang menekankan segi ketidaksinambungan (discontuinity) dalam perkembangan
menganggap bahwa proses perkembangan individu melibatkan tahapan-tahapan yang
berbeda. Misalkan disini adalah deskripsi tahap berpikir anak dari piaget -
sensori motor, praoperasional, konkrit operasional, dan formal operasional.
Contoh tersebut menggambarkan bagaimana perbedaan kualitatif (diskontinuitas)
itu terjadi dalam proses perkembangan berpikir anak.
2.Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Sejak- awal tahun 1980-an semakin diakuinya pengaruh keturunan (genetik) terhadap perbedaan individu. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian perilaku genetik yang mendukung, pentingnya pengaruh keturunan menunjukkan tentang pentingnya pengaruh lingkungan. Perilaku yang kompleks yang menarik minat para ahli psikologi (misalnya temperamen, kecerdasan dan kepribadian) mendapat pengaruh yang sama kuatnya baik dari faktor-faktor lingkungan maupun keturunan (genetik).
Aspek-aspek yang mempengaruhi faktor genetic,
menurut Santrok (1992), banyak aspek yang dipengaruhi laktor genetik. Para ahli
genetik menaruh minat yang sangat besar untuk mengetahui dengan pasti tentang
variasi karakteristik yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Kecerdasan
dan temperamen merupakan aspek-aspek-yang paling banyak ditelaah yang dalam
perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.
a.Kecerdasan
Arthur Jensen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwal kecerdasan itu diwariskan (diturunkan). Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya mempunyai peranan minimal dalam kecerdasan.
b.Temperamen
Temperamen adalah gaya-perilaku karakteristik individu dalam merespons. Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik mengenai temperamen bayi. Sebagian bayi sangat aktif menggerak-gerakkan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang, sebagian anak menjelajahi lingkungannya dengan giat pada waktu yang lama dan sebagian lagi tidak demikian.
Arthur Jensen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwal kecerdasan itu diwariskan (diturunkan). Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya mempunyai peranan minimal dalam kecerdasan.
b.Temperamen
Temperamen adalah gaya-perilaku karakteristik individu dalam merespons. Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik mengenai temperamen bayi. Sebagian bayi sangat aktif menggerak-gerakkan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang, sebagian anak menjelajahi lingkungannya dengan giat pada waktu yang lama dan sebagian lagi tidak demikian.
c.
Interaksi keturunan dan lingkungan dalam
perkembangan
Keturunan dan lingkungan berjalan bersama atau bekerja sam dan menghasilkan individu dengan kecerdasan, temperamen tinggi dan berat badan, minat yang khas. Karena pengaruh lingkungan bergantung pada karakteristik genetik, maka dapat dikatakan bahwa antara keduanya terdapat interksi.
Keturunan dan lingkungan berjalan bersama atau bekerja sam dan menghasilkan individu dengan kecerdasan, temperamen tinggi dan berat badan, minat yang khas. Karena pengaruh lingkungan bergantung pada karakteristik genetik, maka dapat dikatakan bahwa antara keduanya terdapat interksi.
Pengaruh
genetic terhadap kecerdasan terjadi pada awal perkembangan anak dan berlanjut
terus sampai dewasa. Kita ketahui pula bahwa dengan dibesarkan pada keluarga
yang sama dapat terjadi perbedaan kecerdasan secara individual dengan variasi
yang kecil pada kepribadian dan minat. Salah satu alasan terjadinya hal
itu ialah mungkin karena keluarga mempunyai penekanan yang sama kepada
anak-anaknya berkenaan dengan perkembangan kecerdasan yaitu dengan mendorong
anak mencapai tingkat tertinggi.
Pada pembahasan jiwa (anima) diketahui bahwa manusia
memiliki kesempurnaan dibanding makluk yang lain. Manusia dalam hidup mengalami
perubahan-perubahan baik fisik maupun kejiwaan (fisiologis dan psikologis).
Banyak faktor yang menetukan perkembangan manusia, yang mengakibatkan munculnya
berbagai teori tentang perkembangan manusia. Teori-teori tersebut adalah
sebagai berikut:
1.Teori Nativisme
Pelopor teori ini adalah Athur
Schopenhauer. Teori ini menyatakan bahwa
perkembangan manusia dipengaruhi
oleh nativus atau faktor-faktor bawaan manusia sejak dilahirkan. Teori ini
menegaskan bahwa manusia memiliki sifat-sifat tertentu sejak dilahirkan yang
mempengaruhi dan menentukan keadaan individu yang bersangkutan. Faktor
lingkungan dan pendidikan diabaikan dan dikatakan tidak berpengaruh terhadap
perkembangan manusia.
Teori ini
memiliki pandangan seolah-olah sifat-sifat manusia tidak bisa diubah karena
telah ditentukan oleh sifat –sifat turunannya. Bila dari keturunan baik maka
akan baik dan bila dari keturunan jahat maka akan menjadi jahat. Jadi sifat
manusia bersifat permanen tidak bisa diubah. Teori ini memandang pendidikan
sebagai suatu yang pesimistis serta mendeskreditkan golongan manusia yang
“kebetulan” memiliki keturunan
yang tidak baik.
2.Teori
empirisme
Berbeda dengan teori sebelumnya,
teori ini memandang bahwa perkembangan individu dipengaruhi dan ditentukan oleh
pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama perkembangan mulai dari lahir
hingga dewasa. Teori ini memandang bahwa pengalaman adalah termasuk pendidikan
dan pergaulan. Penjelasan teori ini adalah manusia pada dasarnya merupakan
kertas putih yang belum ada warna dan tulisannya akan menjadi apa nantinya
manusia itu bergantung pada apa yang akan dituliskan.
Pandangan teori ini lebih optimistik terhadap pendidikan, bahkan pendidikan adalh termasuk faktor penting untuk menenukan perkembangan manusia.Teori ini dipolopori oleh Jhon Locke.
Pandangan teori ini lebih optimistik terhadap pendidikan, bahkan pendidikan adalh termasuk faktor penting untuk menenukan perkembangan manusia.Teori ini dipolopori oleh Jhon Locke.
3.Teori
Konvergensi
Teori ini merupakan gabungan dari kedua teori di
atas yang menyatakan bahwa pembawaan dan pengalaman memiliki peranan dalam
mempengaruhi dan menentukan perkembangan individu. Asumsi teori ini berdasar
eksperimen dari William Stern terhadap dua anak
kembar. Anak kembar memiliki sifat keturunan yang sama, namun setelah
dipisahkan dalam lingkungan yang berbeda anak kembar tersebut ternyata memiliki
sifat yang berbeda. Dari sinilah maka teori ini menyimpulkan bahwa sifat
keturunan atau pembawaan bukanlah faktor mayor yang menentukan perkembangan
individu tapi turut juga disokong oleh faktor lingkungan.
Faktor pembawaan manusia dalam teori ini disebut sebagai faktor endogen yang meliputi faktor kejasmanian seperti kulit putih, rambut keriting, rambut warna hitam. Selain faktor kejasmanian faktor ada juga faktor pembawaan psikologis yang disebut dengan temperamen. Temperamen berbeda dengan karakter atau watak. Karakter atau watak adalah keseluruhan ari sifat manusia yang namapak dalam perilaku sehari-hari sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan dan bersifat tidak konstan. Jika watak atau karakter bersifat tidak konstan maka temperamen bersifat konstan. Selain temperamen dan sifat jasmani, faktor endogen lainnya yang ada pada diri manusia adalah faktor bakat (aptitude). Aptitude adalah potensi-potensi yang memungkinkan individu berkembang ke satu arah.
Untuk faktor lingkungan yang dimaksud dalam teori ini disebut sebagai faktor eksogen yaitu faktor yang datang dari luar diri manusia berupa pengalaman, alam sekitar, pendidikan dan sebagainya yang populer disebut sebagai milieu. Perbedaan antara lingkungan dengan pendidikan adalah terletak pada keaktifan proses yang dijalankan. Bila lingkungan bersifat pasif tidak memaksa bergantung pada individu apakah mau menggunakan kesempatan dan manfaat yang ada atau tidak. Sedangkan pendidikan bersifat
Faktor pembawaan manusia dalam teori ini disebut sebagai faktor endogen yang meliputi faktor kejasmanian seperti kulit putih, rambut keriting, rambut warna hitam. Selain faktor kejasmanian faktor ada juga faktor pembawaan psikologis yang disebut dengan temperamen. Temperamen berbeda dengan karakter atau watak. Karakter atau watak adalah keseluruhan ari sifat manusia yang namapak dalam perilaku sehari-hari sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan dan bersifat tidak konstan. Jika watak atau karakter bersifat tidak konstan maka temperamen bersifat konstan. Selain temperamen dan sifat jasmani, faktor endogen lainnya yang ada pada diri manusia adalah faktor bakat (aptitude). Aptitude adalah potensi-potensi yang memungkinkan individu berkembang ke satu arah.
Untuk faktor lingkungan yang dimaksud dalam teori ini disebut sebagai faktor eksogen yaitu faktor yang datang dari luar diri manusia berupa pengalaman, alam sekitar, pendidikan dan sebagainya yang populer disebut sebagai milieu. Perbedaan antara lingkungan dengan pendidikan adalah terletak pada keaktifan proses yang dijalankan. Bila lingkungan bersifat pasif tidak memaksa bergantung pada individu apakah mau menggunakan kesempatan dan manfaat yang ada atau tidak. Sedangkan pendidikan bersifat
aktif dan sistematis serta dijalankan penuh
kesadaran.
4.Fase-Fase Perkembangan
Setiap orang berkembang dengan karakteristik
tersendiri. Hampir sepanjang waktu perhatian kita tertuju pada keunikan
masing-masing. Sebagai manusia, sctiap orang melalui jalan-jalan yang umum.
Setiap diri kita mulai belajar berjalan pada usia satu tahun, berjalan pada
usia dua tahun, tenggelam pada -permainan fantasi pada niasa kanak-kanak dan belajar
mandiri pada usia remaja atau usia
sekolah menengah umum.
Yang dimaksud dengan perkembangan individu menurut Santrok dan Yussen (1992) perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang dimulai pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus selama siklus kehidupan. Dalam perkembangan terdapat pertumbuhan. Pola gerakan itu kompleks karena merupakan hasil (produk) dari beberapa proses : proses
Yang dimaksud dengan perkembangan individu menurut Santrok dan Yussen (1992) perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang dimulai pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus selama siklus kehidupan. Dalam perkembangan terdapat pertumbuhan. Pola gerakan itu kompleks karena merupakan hasil (produk) dari beberapa proses : proses
biologis, proses kognitif dan proses sosial.
Untuk memudahkan pemahaman tentang
perkembangan maka dilakukan pembagian berdasarkan waktu-waktu yang dilalui
manusia dengan sebutan fase. Santrok dan Yussen membaginya atas lima yaitu: fase
pranatal (saat dalam kandungan), fase bayi, fase kanak-kanak awal, fase anak
akhir dan fase remaja. Perkiraan waktu ditentukaii padn setiap fase tintuk
memperoleh gambaran waktu suatu fase itu dimulai dan berakhir.
1. Fase pra natal (saat dalam kandungan)
1. Fase pra natal (saat dalam kandungan)
Adalah waktu yang terletak antara masa
pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa
dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampuan
berperilaku, dihasilkan dalam waktu Iebih kurang sembilan bulan.
2. Fase bayi adalah saat perkembangan
2. Fase bayi adalah saat perkembangan
Berlangsung sejak lahir sampai 18 atau
24 bulan. Masa ini adalah masa yang sangat bergantung kepada orang tua. Banyak
kegiatan-kegiatan psikologis yang baru dimulai misalnya; bahasa, koordinasi
sensori motor dan sosialisasi.
3. Fase kanak-kanak awal
Adalah fase perkembangan yang
berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5 atau 6 tahun, kadang-kadang disebut
masa pra sekolah. Selama fase ini mereka belajar melakukan sendiri banyak hal
dan berkembang keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan kesiapan untuk
bersekolah dan memanfaatkan waktu selama beberapa jam untuk bermain sendiri
ataupun dengan temannya. Berakhirnya fase ni memasuki kelas satu S D.
4. Fase kanak-kanak tengah dan akhir
4. Fase kanak-kanak tengah dan akhir
Adalah fase perkembangan yang berlangsung
sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar.
Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan
berhitung. Secara formal mereka mulai memasuki dunia yang lebih luas dengan
budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan
pengendalian diri sendiri bertambah pula.
5. Fase remaja
Adalah masa perkembangan yang merupakan
transisi dari masa anak-kanak ke masa dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur
10 sampai 12 tahun dan berakhir kira-kira umur 18 sampai 22 tahun. Remaja
mengalami perubahan-penibahan fisik yang sangat cepat, perubahan perbandingan
ukuran bagian-bagian badan, berkembangnya karakteristik seksual seperti
membesarnya payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu dan perubahan
suara. Pada fase ini dilakukan upaya-upaya untuk mandiri dan pencarian
identifas diri. Pemikirannya Iebih logis, abstrak dan idealis. Semakin lama
banyak waktu dimanfaatkan di luar keluarga.
Pada saat ini
para ahli tidak lagi berpendapat bahwa perubahan-perubahan akan berakhir pada
fase ini. Mereka mengatakan bahwa perkembangan merupakan proses yang terjadi
sepanjang hayat.
Kesimpulan
Perkembangan mempunyai arti suatu proses perubahan
individu yang pelaksanaannya teratur berawal dari masa konsepsi dan berlangsung
sampai akhir hayat. Sedangkan pertumbuhan merupakan proses perubahan individu
secara fisik. Perkembangan dan pertumbuhan pada diri individu dapat diamati
gejala-gejalanya. Dalam perkembangan peserta didik banyak berbagai proses yang
saling terkait yaitu proses biologis, kognitif, psikososial. Ketiga proses ini
tidak dapat terpisahkan satu sama lain. Pendapat-pendapat para ahli yang
berbeda dalam hal pengertian istilah-istilah dalam perkembangan dan penjelasan
materi menjadikan pembahasan tentang Hakikat Perkembangan Peserta Didik lebih
luas materi dan penjelasannya
Komentar
Posting Komentar