Buku
1
Retorika
memiliki hubungan yang erat dengan dialektika. Keduanya sama-sama berkaitan
dengan pengetahuan umum. Banyak orang yang tidak termasuk kedalam suatu cabang
ilmu tertentu. Pada umumnya orang menggunakan keduanya karena pada tataran
tertentu semua orang butuh untuk mengajukan dan mempertahankan pendapat, baik
untuk membela diri atau menyerang pendapat orang lain.
Para
penyusun risalah retorika yang ada saat ini baru menyusun sebagian kecil saja
dari keseluruhan seni berbicara. Alat-alat persuansi adalah konstituensi yang
sebenarnya dalam seni ini sementara yang lainnya hanya merupakaan pelengkapan.
Persuansi
identik dengan demonstrasi karena kita lebih mempercayai sesuatu setelah
sesuatu itu didemonstrasikan. Demonstrasi yang dimaksud bagi orator adalah
Entimem atau sering disebut silogisme. Silogisme itu sendiri merupakan bidang
bahasan dialektika , baik secara keseluruhan maupun sebagai salah satu
cabangnya. Sehingga, dapat dikatakan bahwa yang paling bisa melihat bagaimana
dan dari unsur-unsur apa silogisme dihasilkan akan memiliki kemampuan yang baik
juga dalam membuat intimem asalkan ia sudah mempelajari tentang apa yang
menjadi subjek bahasanya dan dalam hal entimem berbeda dari silogisme dan
logika.
Manfaat
retorika yaitu:
1.
Kebenaran dan keadilan
memiliki kecenderungan alami untuk menang atas ketidakbenaran dan ketidakadilan.
2.
Dihadapan audiens
tertentu, pengetahuan yang kita miliki bukan jaminan untuk membuat mereka yakin
terhadap apa yang kita katakan.
3.
Kita harus dapat
menggunakaan persuansi sebagaimana argumen yang tepat digunakan unuk
memperjuangkan dua sisi berlawanan yaitu sesuatu yang benar dan sesuatu yang
salah.
4.
Absurd ketika
ketidakmampuan mempertahankan diri dengan kekuatan fisik dianggap memalukan,
sementara ketidakmampuan mempertahankan diri dengan pidato dan argumen tidak
dianggap memalukan.
Dengan
demikian, jelas bahwa retorika tidak terikat pada satu subjek keilmuan
tertentu, melainkan bersifat universal sebagaimana dialektika yang merupakan
sesuatu yang bermanfaat. Fungsinya tidak sekedar untuk dapat melakukan
persuansi dengan sukses, tetapi lebih pada menemukan alat untuk mencapai
persuansi yang sukses pada setiap keadaan yang dihadapi. Dalam hal ini,
retorika sama dengan seni lainnya. Contoh, fungsi ilmu kedokteran bukanlah
untuk membuat orang menjadi sehat, melainkan untuk menempatkan seseorang
sedapat mungkin pada jalan menuju sehat memberi perlakuan terbaik bahkan pada
mereka yang tidak pernah dapat menikmati kesehatan yang baik adalah sesuatu hal
yang bisa dilakukan.
Fungsi
dari dialektika adalah untuk membedakan silogisme dan semu. Contoh seseorang
disebut sebagai sebagai seorang ‘sofis’
bukan karena kemampuannya, melainkan karena tujuan moralnya. Namun dalam
retorika, istilah ‘ahli retorika’
bisa mengacu pada pengetahuannya akan seni ini atau tujuan moralnya. Dalam
dialektika berbeda, seseorang disebut ‘sofis’
karena ia memiliki tujuan moral tertentu, sementara seseorang menjadi ‘ahli dialektika’ bukan karena tujuan
moralnya melainkan karena kemampuannya.
Retorika
dapat didefinisikan sebagai kemampuan menemukan alat-alat persuansi yang
tersedia pada setiap keadaan yang dihadapi. Fungsi ini hanya dimiliki oleh seni
retorika. Sebagai alat persuansi merupakan bagian dari seni retorika, sebagian
lainnya berada diluar cakupan seni retorika. Alat persuansi yang berada diluar
cakupan seni retorika adalah segala sesuatu yang tidak berasal dalam
pembicaraan dan sudah ada sejak awal seperti saksi-saksi, bukti dan lainnya.
Alat persuansi yang merupakan bagian dari seni retorika adalah segala sesuatu
yang bisa dibuat oleh pembicaraan menggunakan prinsip-prinsip retorika yang
pertama hanya tinggal digunakan, sementara yang kedua harus dirtemukan.
Ada tiga macam alat persuansi yang efektif:
1. Mengajukan
alasan dengan logis
2. Memahami
karakter dan kebaikan manusia dalam berbagai bentuk
3. Memahami
emosi, yaitu mengetahui nama, penjelasan, penyebab dan cara memunculkannya.
Retorika
adalah bagian dari dialektika dan juga ilmu etika. Ilmu etika juga dapat
disebut ilmu politik. Faktanya retorika adalah cabang dari dialektika dan
memiliki kesamaan dengan dialektika, sebagaimana telah dikatakan dimuka bumi,
baik retorika maupun dialektika merupakan kajian dari suatu subjek ilmu
tertentu. Keduanya, berkaitan dengan kemampua membuat argumen.
Pada
dialektika, silogisme tidak dibentuk dari materi yang bersifat acak seperti
imajinasi orang tidak waras, tetapi dibentuk dari materi yang dapat memicu diskusi.
Retorika berbicara tentang subjek-subjek yang buasa menjad bahan perdebatan.
Fungsi dari retorika berkaitan dengan hal-hal yang kita diskusikan tanpa seni
atau sistem yang memadu kita,dengan pendengaran yang tidak bisa dengan cepat
memahami argumen yang kompleks atau mengikuti alasan panjang berantai. Subjek
yang menjadi bahan perdebatan retorika adalah hal-hal yang dapat memberikan
berbagai alternatif kemungkinan. Sesuatu yang tidak akan ada orang lain lagi
yang akan membuang waktu untuk memperdebatkannya baik dimasa lalu, masa
sekarang dan masa yang akan datang.
Proposisi-proposisi
yang membentuk basis dari entimen besar adalah sesuatu yang biasanya benar, meskipun
ada juga yang pasti benar. Material dari entimen adalah ‘kemungkinan’ dan ’tanda’
yang bisa kita lihat masing masing berhubungan dengan proposisi yang biasanya
benar dan pasti benar.
Kemungkinan
(probabalitas) adalah sesuatu yang biasa terjadi, yang memiliki kategori kontigen
(tidak pasti) atau variabel ( tidak tetap). Definisi lain menyatakan bahwa
kemungkinan mencakup semua kategori hal yang biasa terjadi memiliki pola
hubungan umum (universal) menjadi khusus.
Tanda
menghasilkan hubungan yang sama dengan pernyataan yang didukungnya sebagai
hubugan khusus menjadi umum, yang lainnya umum menjadi khusus. Tanda yang
mutlak benar disebut ‘pembuktian sempurna’ (tekmerhiou)
tanda yang tidak mutlak benar tidak memiliki nama spesifik. Tanda yang mutlak
adalah tanda yang menjadi dasar bagi silogisme yang tepat yang menjadi bukti
mengapa tanda yang seperti ini disebut pembuktian sempurna (peperhasmeuou).
Jenis tanda:
1. Yang
membawa hubungan khusus keumum pada proposisi yang didukungnya.
2. Proposisi
yang didukung menghasilkan hubungan umum ke khusus.
Ada
perbedaan penting diantara dua jenis entimen, jenis entimen berada dalam
tataran retorika, sebagaimana salah satu jenis silogisme berada dalam tataran
dialektika. Sementara jenis lainnya berada dalam tataran seni dan keterampilan
lainnya, baik yang telah ada maupun yang masih dipelajari. Jika tidak mengetahui
perbedaan ini, maka orang tidak akan menyadari bahwa semakin pembicara berusaha
menguasai subjek pembicara tertentu dengan baik, semakin mereka menjauh dari
tataran retorika dan dialektika.
Subjek
bahasan yang sesuai untuk silogisme dialektis dan silogisme retoris adalah
hal-hal yang dengan subjek itu kita bisa menggunakan strategi argumen reguler
atau universal, yaitu strategi argumen yang dapat diterapkan dengan sama
baiknya pada bahasan tentang etika moral, ilmu alam, ilmu politik, dan hal lain
yang tidak saling berkaitan.
Retorika
dibagi menjadi 3 jenis, dibedakan oleh 3 golongan pendengarnya. Dari ketiga
elemen penyusun pidato-pembicara, subjek bahasan, dan pendengar yang
terakhirlah yang menentukan tujuan dan sasaran pidato. Pendengar adalah
penilai, yang harus membuat keputusan tentang sesuatu yang telah terjadi atau
yang akan terjadi, atau sekedar pengamat.
Seni
berpidato dibagi menjadi tiga jenis:
1. Pidato
politik mendorong kita untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
2. Pidato
forensik digunakan untuk menyerang atau membela seseorang
3. Pidato
seremonial dilakukan untuk memuji atau mencela orang
Proposisi
pada retorika adalah pembuktian sempurna, kemungkinan, dan tanda. Silogisme
tersusun dari proposisi-proposisi, dan entimem adalah silogisme jenis khusus
yang tersusun dari proposisi-proposisi tadi.
Terdapat
lima bahasan utama yaang menjadi bahan diskusi dan pidato politik
1. Cara
dan saran
Untuk dapat berbicara mengenai cara dan saran,
pembicara perlu mengetahui jumlah dan taraf sumber daya pendapatan negara agar
jika suatu luput dari perhatian, bisa ditambahkan dan jika sesuatu kurang baik,
bisa diperbaiki.
2. Damai
dan perang
Untuk dapat berbicara mengenai daai dan perang
orator harus mengetahui tingkat kekuatan militer dinegaranya, baik yang aktual
maupun yangpotensial dan juga kematangan kekuatan aktual dan potensial itu.
3. Pertahanan
nasional
Terkait pertahanan nasional, orator harus mengetahui
segala hal tentang metode pertahanan dan penggunaan aktual.
4. Impor
dan ekspor
Terkait suplai makanan, orator harus mengetahui
pembiayaan apa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan negaranya, jenis
makanan apa yang dihasilkan didalam negri dan apa yang diimpor agar perjanjian
dan kesepakatan dagang dapat dibuat dengan negara-negara terkait.
5. Legislasi
Orator harus tau berbagai bentuk konstitusi yang ada
dibawah kondisi seperti masing-masing konstitusi itu akan berhasil baik, dan
pembangunan internal atau serangan eksternal seperti apa yang dapat
menghancurkannya.
Pidato
deliberatif bukan betujuan menemukan tujuan akhir, melainkan menentukan alat
untuk mencapai tujuan akhir, yaitu apa yang paling berguna untuk dilakukan.
Sesuatu yang berguna adalah sesuatu yang baik. Karena, kita harus menemukan
fakta-fakta penting mengenai kebaikan dan kegunaan secara umum.
Kebahagiaan
adalah hal yang diinginkan dan dapat memenuhi dirinya sendiri, dan untuk
mendapatkannya kita harus memilih banyak hal lainnya. Sesuatu yang tidak
berlebihan adalah baik, sesuatu yang berlebihan adalah buruk. Penggunaan banyak
tenaga atau uang juga adalah hal baik, dianggap baik karena menunjukkan sebuah
upaya panjang untuk mencapai tujuan akhir. Memiliki tujuan akhir adalah hal
yang baik.,karena epos illiad dimulai dengan
Apakah mereka
akan meninggalkan (helena)untuk menjadi kebanggaan bagi priam ( dan rakyat
troya)
Dan
Oh, itu
memalukan
Setelah menunggu
begitu lama dan pulang dengan tangan hampa
Ketika
sesuatu yang baik selalu diikuti oleh kebaikan lainnya, tetapi kebaikan kedua
tidak selalu mengikuti kebaikan pertama, maka kebaikan pertama lebih besar dari
kebaikan kedua, karena pengguna yang kedua
tersembunyi dalam penggunaan yang pertama. Sesuatu yang mengikuti hal
lain dalam tiga cara secara bersamaan (simultan),
secara berurutan (subsekuen), atau
secara tersembunyi (potensial).
Sesuatu
yang menjadi permulaan bagi yang lain adalah kebaikan yang lebih besar
dibandingkan yang tidak menjadi permulaan, dan sesuatu yang menyebabkan hal
lain adalah kebaikan yang lebih besar dibandingkan yang bukan penyebabnya.
Sesuatu bisa tampak lebih penting karena
1. Merupakan
permulaan sedang yang lainnya bukan.
2. Merupakan
permulaan (melainkan tujuan akhir) sedang yang lainnya adalah permulaan dengan
alasan bahwa tujuan akhir lebih penting dan tujuan akhir bukanlah permulaan.
Sesuatu
yang langka adalah kebaikan yang lebih besar dibanding yang berlimpah. Sesuatu
yang banyak berguna lebih unggul dari padagang sedikit gunanya, sehingga ada
ujaran
Air adalah terbaik
dibandigkan apapun (karena kegunaannya)
Secara
umum, sesuatu yang sulit lebih baik dibandingkan sesuatu yang mudah, karena
lebih sulit diperoleh dan sebaliknya, hal yang mudah lebih baik dibanding hal
yang sulit, karena sesuai yang kita harapkan. Sesuai aturan istilah yang
berhubungan (coordinateterms) dan
aturan infleksi dari stem yang sama, jika suatu kata terkait bernilai benar,
maka sesuai kata terkait adalah benar.
Kualifikasi
paling penting dan efektif untuk dapat sukses mempersuansi audiens dan
berbicara dengan baik mengenai perkara publik adalah memahami semua bentuk
pemerintah dan membedakan masing-masing kebiasaan(custom),institusi, dan kepentingannya (interest).
Demokrasi
adalah bentuk pemerintah dimana penduduk mendistribusikan jabatan negara
diantara sesama mereka dengan sistem undian, sementara pada oligarki ditentukan
oleh kualifikasi kepemilikan, pada aristokrasi ditentukan oleh kualifikasi
pendidikan. Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan yang tunduk pada hukum.
Karena, hanya mereka yang loyal pada institusi nasional saja yang bisa memegang
jabatan dalamaristokrasi. Tujuan dari demokrasi adalah kebebasan;oligarki,
kekayaan;aristokrasi pemeliharaan institusi pendidikan dan nasional;tirani,
perlindungan bagi sang tiran.
Kita
sekarang membicarakan kebaikan dan kejahatan( virtue dan vice), dan tentang hal yang mulia dan rendah (the noble and the base), yang merupakan
objek dari pujian dan celaan. Dalam melakukan hal ini, pada saat bersamaan,
kita akan dapat menemukan cara bagaimana membuat pendengar menangkap gambaran
yang diperlukan mengenai karakter kita sebagai pembicara-mtode persuansi yang
kedua. Cara untuk membuat pendengar mempercayai kebaikan kita sama dengan cara
untuk membuat pendengar mempercayai kebaikan orag lain.
Pujian
adalah ekspresi dalam bentuk kata-kata mengenai keunggulan karakter baik
seseorang, dan karenanya kita harus meggambaarkan perbuatannya sebagai hasil
dari karakter itu. Memberi pujian di satu sisi sama dengan memberi anjuran
untuk melakukan suatu tindakan.anjuran yang diberikan, ketika diekspresikan
dengan cara berbeda, akan menjadi enkomium. Jika kita tahu tindakan atau karakter
apa yang diperlukan,maka untuk mengutarakan fakta-fakta ini sebagai anjuran,
kita harus mengubah dan membalik bentuk katanya.
Selanjutnya
kita akan membahas tentang tuduhan dan pembelaan, dan mengurai serta
menggambarkan komposisi silogisme yang digunakan didalamnya. Ada 3 hal yang
harus dipastikan yaitu sifat dan kuantitas dorongan untuk melakukan perbuatan
melanggar hukum, keadaan pikiran pelaku pelanggaran hukum,dan jenis dan kondisi
orang yang menjadi objek pelanggaran hukum.
Setiap
perbuatan berkaitan dengan salah satu dari 7 sebab
1. Kesempatan
2. Alami
3. Paksaan
4. Kebiasaan
5. Alasan
rasional
6. Kemarahan
7. Nafsu
Semua
tindakan yang dilakukan karena diri sendiri dilakukan secara sukarela, dan
tindakan yang dilakukan bukan karena diri sendiri dilakukan tidak dengan
sukarela, maka semua perbuatan sukarela pasti baik atau menyenangkan.
Semua
perbuatan berkonsentrsi, usaha keras, dan tekanan adalah hal yang membuat jiwa
menderita. Kesemuanya melibatkan kewajiban dan paksaan, kecuali jika telah
terbiasa melakukannya. Sehingga, dalam hal ini menjadi terbiasa menjadikan
perbuatan itu menjadi menyenangkan. Kebalikan dari hal itu adalah hal
menyenangkan. Karenanya, kemudahan, bebas dari kerja keras,bersantai, hiburan,
istirahat, dan tidur adalah hal-hal yang menyenangkan. Karena kesemuanya itu
bebas dari unsur kewajiban.
Ada
dua jenis hukum yaitu hukum khusus adalah hukum yang ditetapkan oleh setiap
komunitas dan berlaku bagi anggota komunitasitu, tertulis dan tidak tertulis.
Sedangkan hukum yang kedua yaitu universal adalah hukum alam. Keseluruhan
perbuatan tidak adil dapat dibagi menjadi dua golongan, yang berdampak pasa
satu atau beberapa orang. Mengalami keadilan artinya mengalami bahaya yang
sesungguhnya ( aktual) dan mengalami hal yang tidak sesuai keinginannya.
Ada
yang disebut dengan alat persuansi ‘nonteknik’. Kita akan meninjaunya secara
singkat, karena ini merupakan karakteristik khusus pada pidato forentik terdiri
dari 5 bagian;
1. Hukum
Menggunakan dalam persuansi dan pencegahan, juga
dalam pendakwaan dan pembelaan.
2. Saksi
Ada dua saksi yaitu saksi saat ini baik yang
menanggung atau tidak menanggung resiko dipenggadilan sedangkan saksi terdahulu
adalah penyair dan semua tokoh yang dikenal, yang keputusanya diketahui semua
orang.
3. Kontrak
Bisa digunakan untuk meningkatkan atau mengurangi
arti penting dan kredibilitas kontrak.
4. Tekanan
Adalah satu
bentuk pembuktian yang mempunyai bobot besar karena ada semacam paksaan. Tidak
sulit menunjukkan argumen-argumen yang ada untuk memperbesar nilai pembuktian
dengan cara ini.
5. Sumpah
Seseorang dapat menawaarkaan dan menerima sumpah,
atau tidak menawarkan dan tidak menerima sumpah, atau menawarkan sumpah tetapi
tidak menerimanya, atau menerima sumpah tetapi tidak menawarkannya. Terdapat
juga situasi dimana sumpah tlah diucapkan baik oleh dirinya dan lawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar