Senin, 09 Maret 2020

RETORIKA Seni Berbicara


Buku 1
Retorika memiliki hubungan yang erat dengan dialektika. Keduanya sama-sama berkaitan dengan pengetahuan umum. Banyak orang yang tidak termasuk kedalam suatu cabang ilmu tertentu. Pada umumnya orang menggunakan keduanya karena pada tataran tertentu semua orang butuh untuk mengajukan dan mempertahankan pendapat, baik untuk membela diri atau menyerang pendapat orang lain.
Para penyusun risalah retorika yang ada saat ini baru menyusun sebagian kecil saja dari keseluruhan seni berbicara. Alat-alat persuansi adalah konstituensi yang sebenarnya dalam seni ini sementara yang lainnya hanya merupakaan pelengkapan.
Persuansi identik dengan demonstrasi karena kita lebih mempercayai sesuatu setelah sesuatu itu didemonstrasikan. Demonstrasi yang dimaksud bagi orator adalah Entimem atau sering disebut silogisme. Silogisme itu sendiri merupakan bidang bahasan dialektika , baik secara keseluruhan maupun sebagai salah satu cabangnya. Sehingga, dapat dikatakan bahwa yang paling bisa melihat bagaimana dan dari unsur-unsur apa silogisme dihasilkan akan memiliki kemampuan yang baik juga dalam membuat intimem asalkan ia sudah mempelajari tentang apa yang menjadi subjek bahasanya dan dalam hal entimem berbeda dari silogisme dan logika.
Manfaat retorika yaitu:
1.      Kebenaran dan keadilan memiliki kecenderungan alami untuk menang atas ketidakbenaran  dan ketidakadilan.
2.      Dihadapan audiens tertentu, pengetahuan yang kita miliki bukan jaminan untuk membuat mereka yakin terhadap apa yang kita katakan.
3.      Kita harus dapat menggunakaan persuansi sebagaimana argumen yang tepat digunakan unuk memperjuangkan dua sisi berlawanan yaitu sesuatu yang benar dan sesuatu yang salah.
4.      Absurd ketika ketidakmampuan mempertahankan diri dengan kekuatan fisik dianggap memalukan, sementara ketidakmampuan mempertahankan diri dengan pidato dan argumen tidak dianggap memalukan.
Dengan demikian, jelas bahwa retorika tidak terikat pada satu subjek keilmuan tertentu, melainkan bersifat universal sebagaimana dialektika yang merupakan sesuatu yang bermanfaat. Fungsinya tidak sekedar untuk dapat melakukan persuansi dengan sukses, tetapi lebih pada menemukan alat untuk mencapai persuansi yang sukses pada setiap keadaan yang dihadapi. Dalam hal ini, retorika sama dengan seni lainnya. Contoh, fungsi ilmu kedokteran bukanlah untuk membuat orang menjadi sehat, melainkan untuk menempatkan seseorang sedapat mungkin pada jalan menuju sehat memberi perlakuan terbaik bahkan pada mereka yang tidak pernah dapat menikmati kesehatan yang baik adalah sesuatu hal yang bisa dilakukan.
Fungsi dari dialektika adalah untuk membedakan silogisme dan semu. Contoh seseorang disebut sebagai sebagai seorang ‘sofis’ bukan karena kemampuannya, melainkan karena tujuan moralnya. Namun dalam retorika, istilah ‘ahli retorika’ bisa mengacu pada pengetahuannya akan seni ini atau tujuan moralnya. Dalam dialektika berbeda, seseorang disebut ‘sofis’ karena ia memiliki tujuan moral tertentu, sementara seseorang menjadi ‘ahli dialektika’ bukan karena tujuan moralnya melainkan karena kemampuannya.
Retorika dapat didefinisikan sebagai kemampuan menemukan alat-alat persuansi yang tersedia pada setiap keadaan yang dihadapi. Fungsi ini hanya dimiliki oleh seni retorika. Sebagai alat persuansi merupakan bagian dari seni retorika, sebagian lainnya berada diluar cakupan seni retorika. Alat persuansi yang berada diluar cakupan seni retorika adalah segala sesuatu yang tidak berasal dalam pembicaraan dan sudah ada sejak awal seperti saksi-saksi, bukti dan lainnya. Alat persuansi yang merupakan bagian dari seni retorika adalah segala sesuatu yang bisa dibuat oleh pembicaraan menggunakan prinsip-prinsip retorika yang pertama hanya tinggal digunakan, sementara yang kedua harus dirtemukan.
Ada tiga macam alat persuansi yang efektif:
1.      Mengajukan alasan dengan logis
2.      Memahami karakter dan kebaikan manusia dalam berbagai bentuk
3.      Memahami emosi, yaitu mengetahui nama, penjelasan, penyebab dan cara memunculkannya.
Retorika adalah bagian dari dialektika dan juga ilmu etika. Ilmu etika juga dapat disebut ilmu politik. Faktanya retorika adalah cabang dari dialektika dan memiliki kesamaan dengan dialektika, sebagaimana telah dikatakan dimuka bumi, baik retorika maupun dialektika merupakan kajian dari suatu subjek ilmu tertentu. Keduanya, berkaitan dengan kemampua membuat argumen.
Pada dialektika, silogisme tidak dibentuk dari materi yang bersifat acak seperti imajinasi orang tidak waras, tetapi dibentuk dari materi yang dapat memicu diskusi. Retorika berbicara tentang subjek-subjek yang buasa menjad bahan perdebatan. Fungsi dari retorika berkaitan dengan hal-hal yang kita diskusikan tanpa seni atau sistem yang memadu kita,dengan pendengaran yang tidak bisa dengan cepat memahami argumen yang kompleks atau mengikuti alasan panjang berantai. Subjek yang menjadi bahan perdebatan retorika adalah hal-hal yang dapat memberikan berbagai alternatif kemungkinan. Sesuatu yang tidak akan ada orang lain lagi yang akan membuang waktu untuk memperdebatkannya baik dimasa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang.
Proposisi-proposisi yang membentuk basis dari entimen besar adalah sesuatu yang biasanya benar, meskipun ada juga yang pasti benar. Material dari entimen adalah ‘kemungkinan’ dan ’tanda’ yang bisa kita lihat masing masing berhubungan dengan proposisi yang biasanya benar dan pasti benar.
Kemungkinan (probabalitas) adalah sesuatu yang biasa terjadi, yang memiliki kategori kontigen (tidak pasti) atau variabel ( tidak tetap). Definisi lain menyatakan bahwa kemungkinan mencakup semua kategori hal yang biasa terjadi memiliki pola hubungan umum (universal) menjadi khusus.
Tanda menghasilkan hubungan yang sama dengan pernyataan yang didukungnya sebagai hubugan khusus menjadi umum, yang lainnya umum menjadi khusus. Tanda yang mutlak benar disebut ‘pembuktian sempurna’ (tekmerhiou) tanda yang tidak mutlak benar tidak memiliki nama spesifik. Tanda yang mutlak adalah tanda yang menjadi dasar bagi silogisme yang tepat yang menjadi bukti mengapa tanda yang seperti ini disebut pembuktian sempurna  (peperhasmeuou).
Jenis tanda:
1.      Yang membawa hubungan khusus keumum pada proposisi yang didukungnya.
2.      Proposisi yang didukung menghasilkan hubungan umum ke khusus.
Ada perbedaan penting diantara dua jenis entimen, jenis entimen berada dalam tataran retorika, sebagaimana salah satu jenis silogisme berada dalam tataran dialektika. Sementara jenis lainnya berada dalam tataran seni dan keterampilan lainnya, baik yang telah ada maupun yang masih dipelajari. Jika tidak mengetahui perbedaan ini, maka orang tidak akan menyadari bahwa semakin pembicara berusaha menguasai subjek pembicara tertentu dengan baik, semakin mereka menjauh dari tataran retorika dan dialektika.
Subjek bahasan yang sesuai untuk silogisme dialektis dan silogisme retoris adalah hal-hal yang dengan subjek itu kita bisa menggunakan strategi argumen reguler atau universal, yaitu strategi argumen yang dapat diterapkan dengan sama baiknya pada bahasan tentang etika moral, ilmu alam, ilmu politik, dan hal lain yang tidak saling berkaitan.
Retorika dibagi menjadi 3 jenis, dibedakan oleh 3 golongan pendengarnya. Dari ketiga elemen penyusun pidato-pembicara, subjek bahasan, dan pendengar yang terakhirlah yang menentukan tujuan dan sasaran pidato. Pendengar adalah penilai, yang harus membuat keputusan tentang sesuatu yang telah terjadi atau yang akan terjadi, atau sekedar pengamat.
Seni berpidato dibagi menjadi tiga jenis:
1.      Pidato politik mendorong kita untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
2.      Pidato forensik digunakan untuk menyerang atau membela seseorang
3.      Pidato seremonial dilakukan untuk memuji atau mencela orang
Proposisi pada retorika adalah pembuktian sempurna, kemungkinan, dan tanda. Silogisme tersusun dari proposisi-proposisi, dan entimem adalah silogisme jenis khusus yang tersusun dari proposisi-proposisi tadi.
Terdapat lima bahasan utama yaang menjadi bahan diskusi dan pidato politik
1.      Cara dan saran
Untuk dapat berbicara mengenai cara dan saran, pembicara perlu mengetahui jumlah dan taraf sumber daya pendapatan negara agar jika suatu luput dari perhatian, bisa ditambahkan dan jika sesuatu kurang baik, bisa diperbaiki.
2.      Damai dan perang
Untuk dapat berbicara mengenai daai dan perang orator harus mengetahui tingkat kekuatan militer dinegaranya, baik yang aktual maupun yangpotensial dan juga kematangan kekuatan aktual dan potensial itu.
3.      Pertahanan nasional
Terkait pertahanan nasional, orator harus mengetahui segala hal tentang metode pertahanan dan penggunaan aktual.
4.      Impor dan ekspor  
Terkait suplai makanan, orator harus mengetahui pembiayaan apa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan negaranya, jenis makanan apa yang dihasilkan didalam negri dan apa yang diimpor agar perjanjian dan kesepakatan dagang dapat dibuat dengan negara-negara terkait.
5.      Legislasi
Orator harus tau berbagai bentuk konstitusi yang ada dibawah kondisi seperti masing-masing konstitusi itu akan berhasil baik, dan pembangunan internal atau serangan eksternal seperti apa yang dapat menghancurkannya.
Pidato deliberatif bukan betujuan menemukan tujuan akhir, melainkan menentukan alat untuk mencapai tujuan akhir, yaitu apa yang paling berguna untuk dilakukan. Sesuatu yang berguna adalah sesuatu yang baik. Karena, kita harus menemukan fakta-fakta penting mengenai kebaikan dan kegunaan secara umum.
Kebahagiaan adalah hal yang diinginkan dan dapat memenuhi dirinya sendiri, dan untuk mendapatkannya kita harus memilih banyak hal lainnya. Sesuatu yang tidak berlebihan adalah baik, sesuatu yang berlebihan adalah buruk. Penggunaan banyak tenaga atau uang juga adalah hal baik, dianggap baik karena menunjukkan sebuah upaya panjang untuk mencapai tujuan akhir. Memiliki tujuan akhir adalah hal yang baik.,karena epos illiad dimulai dengan
Apakah mereka akan meninggalkan (helena)untuk menjadi kebanggaan bagi priam ( dan rakyat troya)
Dan
Oh, itu memalukan
Setelah menunggu begitu lama dan pulang dengan tangan hampa
Ketika sesuatu yang baik selalu diikuti oleh kebaikan lainnya, tetapi kebaikan kedua tidak selalu mengikuti kebaikan pertama, maka kebaikan pertama lebih besar dari kebaikan kedua, karena pengguna yang kedua  tersembunyi dalam penggunaan yang pertama. Sesuatu yang mengikuti hal lain dalam tiga cara secara bersamaan (simultan), secara berurutan (subsekuen), atau secara tersembunyi (potensial).
Sesuatu yang menjadi permulaan bagi yang lain adalah kebaikan yang lebih besar dibandingkan yang tidak menjadi permulaan, dan sesuatu yang menyebabkan hal lain adalah kebaikan yang lebih besar dibandingkan yang bukan penyebabnya. Sesuatu bisa tampak lebih penting karena
1.    Merupakan permulaan sedang yang lainnya bukan.
2.    Merupakan permulaan (melainkan tujuan akhir) sedang yang lainnya adalah permulaan dengan alasan bahwa tujuan akhir lebih penting dan tujuan akhir bukanlah permulaan.
Sesuatu yang langka adalah kebaikan yang lebih besar dibanding yang berlimpah. Sesuatu yang banyak berguna lebih unggul dari padagang sedikit gunanya, sehingga ada ujaran
Air adalah terbaik dibandigkan apapun (karena kegunaannya)
Secara umum, sesuatu yang sulit lebih baik dibandingkan sesuatu yang mudah, karena lebih sulit diperoleh dan sebaliknya, hal yang mudah lebih baik dibanding hal yang sulit, karena sesuai yang kita harapkan. Sesuai aturan istilah yang berhubungan (coordinateterms) dan aturan infleksi dari stem yang sama, jika suatu kata terkait bernilai benar, maka sesuai kata terkait adalah benar.
Kualifikasi paling penting dan efektif untuk dapat sukses mempersuansi audiens dan berbicara dengan baik mengenai perkara publik adalah memahami semua bentuk pemerintah dan membedakan masing-masing kebiasaan(custom),institusi, dan kepentingannya (interest).
Demokrasi adalah bentuk pemerintah dimana penduduk mendistribusikan jabatan negara diantara sesama mereka dengan sistem undian, sementara pada oligarki ditentukan oleh kualifikasi kepemilikan, pada aristokrasi ditentukan oleh kualifikasi pendidikan. Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan yang tunduk pada hukum. Karena, hanya mereka yang loyal pada institusi nasional saja yang bisa memegang jabatan dalamaristokrasi. Tujuan dari demokrasi adalah kebebasan;oligarki, kekayaan;aristokrasi pemeliharaan institusi pendidikan dan nasional;tirani, perlindungan bagi sang tiran.
Kita sekarang membicarakan kebaikan dan kejahatan( virtue dan vice), dan tentang hal yang mulia dan rendah (the noble and the base), yang merupakan objek dari pujian dan celaan. Dalam melakukan hal ini, pada saat bersamaan, kita akan dapat menemukan cara bagaimana membuat pendengar menangkap gambaran yang diperlukan mengenai karakter kita sebagai pembicara-mtode persuansi yang kedua. Cara untuk membuat pendengar mempercayai kebaikan kita sama dengan cara untuk membuat pendengar mempercayai kebaikan orag lain.
Pujian adalah ekspresi dalam bentuk kata-kata mengenai keunggulan karakter baik seseorang, dan karenanya kita harus meggambaarkan perbuatannya sebagai hasil dari karakter itu. Memberi pujian di satu sisi sama dengan memberi anjuran untuk melakukan suatu tindakan.anjuran yang diberikan, ketika diekspresikan dengan cara berbeda, akan menjadi enkomium. Jika kita tahu tindakan atau karakter apa yang diperlukan,maka untuk mengutarakan fakta-fakta ini sebagai anjuran, kita harus mengubah dan membalik bentuk katanya.
Selanjutnya kita akan membahas tentang tuduhan dan pembelaan, dan mengurai serta menggambarkan komposisi silogisme yang digunakan didalamnya. Ada 3 hal yang harus dipastikan yaitu sifat dan kuantitas dorongan untuk melakukan perbuatan melanggar hukum, keadaan pikiran pelaku pelanggaran hukum,dan jenis dan kondisi orang yang menjadi objek pelanggaran hukum.
Setiap perbuatan berkaitan dengan salah satu dari 7 sebab
1.      Kesempatan
2.      Alami
3.      Paksaan
4.      Kebiasaan
5.      Alasan rasional
6.      Kemarahan
7.      Nafsu
Semua tindakan yang dilakukan karena diri sendiri dilakukan secara sukarela, dan tindakan yang dilakukan bukan karena diri sendiri dilakukan tidak dengan sukarela, maka semua perbuatan sukarela pasti baik atau menyenangkan.
Semua perbuatan berkonsentrsi, usaha keras, dan tekanan adalah hal yang membuat jiwa menderita. Kesemuanya melibatkan kewajiban dan paksaan, kecuali jika telah terbiasa melakukannya. Sehingga, dalam hal ini menjadi terbiasa menjadikan perbuatan itu menjadi menyenangkan. Kebalikan dari hal itu adalah hal menyenangkan. Karenanya, kemudahan, bebas dari kerja keras,bersantai, hiburan, istirahat, dan tidur adalah hal-hal yang menyenangkan. Karena kesemuanya itu bebas dari unsur kewajiban.
Ada dua jenis hukum yaitu hukum khusus adalah hukum yang ditetapkan oleh setiap komunitas dan berlaku bagi anggota komunitasitu, tertulis dan tidak tertulis. Sedangkan hukum yang kedua yaitu universal adalah hukum alam. Keseluruhan perbuatan tidak adil dapat dibagi menjadi dua golongan, yang berdampak pasa satu atau beberapa orang. Mengalami keadilan artinya mengalami bahaya yang sesungguhnya ( aktual) dan mengalami hal yang tidak sesuai keinginannya.
Ada yang disebut dengan alat persuansi ‘nonteknik’. Kita akan meninjaunya secara singkat, karena ini merupakan karakteristik khusus pada pidato forentik terdiri dari 5 bagian;
1.      Hukum
Menggunakan dalam persuansi dan pencegahan, juga dalam pendakwaan dan pembelaan.
2.      Saksi
Ada dua saksi yaitu saksi saat ini baik yang menanggung atau tidak menanggung resiko dipenggadilan sedangkan saksi terdahulu adalah penyair dan semua tokoh yang dikenal, yang keputusanya diketahui semua orang.
3.      Kontrak
Bisa digunakan untuk meningkatkan atau mengurangi arti penting dan kredibilitas kontrak.
4.      Tekanan
Adalah satu bentuk pembuktian yang mempunyai bobot besar karena ada semacam paksaan. Tidak sulit menunjukkan argumen-argumen yang ada untuk memperbesar nilai pembuktian dengan cara ini.
5.      Sumpah
Seseorang dapat menawaarkaan dan menerima sumpah, atau tidak menawarkan dan tidak menerima sumpah, atau menawarkan sumpah tetapi tidak menerimanya, atau menerima sumpah tetapi tidak menawarkannya. Terdapat juga situasi dimana sumpah tlah diucapkan baik oleh dirinya dan lawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

D'Paragon, Kost Eksklusif yang Cocok untuk Kuliah dan WFH

 Bagi mahasiswa dan profesional muda yang membutuhkan tempat tinggal nyaman, tenang, dan modern, D'Paragon adalah pilihan yang tepat. Di...